Cara menulis pada catatan kaki, urutannya sebagai berikut.
1. nama penulis atau pengarang (tidak dibalik)
2. judul buku
3. tempat diterbitkan
4. nama penerbit
5. tahun terbitan ditulis di dalam kurung
6. kemudian sertakan nomor halaman tempat informasi yang dicatat berada.
Dalam karangan ilmiah catatan kaki ditulis pada bagian bawah halaman, diberi ruangan khusus. Catatan kaki memberi keterangan sebuah kutipan pada karangan ilmiah. Contoh penulisan catatan kaki:
- Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). hlm. 37.
Cara Penulisan Daftar Pustaka, urutannya sebagai berikut :
1. Nama ditulis terbalik, dan diurutkan sesuai abjad
2. Tahun Terbit
3. Judul Buku (ditulis Miring)
4. Tempat Terbit
5. Nama Penerbit
Contoh ada tiga judul buku yang harus dibuat daftar pustakanya:
1. Buku Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya karangan Slameto yang diterbitkan oleh PT Rineka Cipta di Jakarta tahun 1987
2. Buku Statistika Praktis untuk Penelitian Pendidikan karangan Prof. Dr. Dedi Heryadi yang diterbitkan oleh Universitas Siliwangi di Jakarta tahun 2009
3. Buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Suharsimi Arikunto yang diterbitkan oleh PT Bumi Aksara di Jakarta tahun 2008
Maka Penulisannya sebagai berikut.
Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Heryadi, Dedi. 2009. Statistika Praktis untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi
Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Contoh Lain Pada Footnot :
1 David J. Schwartz, Berpikir dan Berjiwa Besar, Terj. F.X. Budiyanto, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996, h. 15.
2 Harmanto Edy Djatmiko, Rahasia Sukses: The Best CEO Indonesia, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004, h. 69.
3 Ibid, h. 123.
4 Taufik Ismail, dkk, peny., Horison Sastra Indonesia, Jakarta: Horison, 2002, h. 17.
5 Dkokosantoso Moelyono, Budaya Korporat dan Keunggulan Koperasi, “Pengembangan Budaya Korporat”, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003, h. 34.
6 Ajip Rosidi, peny., Laut Biru Langit Biru, “Pantun Terang Bulan di Midwest”, Jakarta: Pustaka Jaya, 1977, h. 55.
7 Schwartz, op.cit, h. 25.
8 “Soeharto Terbengong-bengong, “Rakyat Merdeka”, 2 Desember 2001, h. 15.
9 Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, Edisi II, Cet. IV, Jakarta: Pustaka Jaya, 2003, h. 10.
10 Ismail, dkk, peny., op.cit, h. 30.
11 Marahimin, op.cit, h. 20
12 Djatmiko, op.cit, h. 143.
13 Moeljono, loc.cit, h. 36.
14 Marahimin, op.cit, h. 30.
15 Schwartz, op.cit, h. 25.
Contoh Lain Pada Daftar Pustaka :
Djatmiko, Harmanto Edy. 2004. Rahasia Sukses: The Best CEO Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ismail, Taufik, dkk. 2002. Horison Sastra Indonesia. Jakarta: Horison.
Marahimin, Ismail. 2003. Menulis Secara Populer, Edisi II Cet. IV. Jakarta: Pustaka Jaya
Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, “Pengembangan Budaya Korporasi.” Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rosidi, Ajip, peny. 1977. Laut Biru Langit Biru, “Pantun Terang Bulan di Midwest.” Jakarta: Pustaka Jaya.
Schwartz, David J. 1996. Berpikir dan Berjiwa Besar, terj. F.X. Budiyanto. Jakarta: Binarupa Aksara.
Soeharto Terbengong-bengong, “Rakyat Merdeka.” 2 Desember 2001.
bermanfaat infonya ..
BalasHapusapa beda op.cit ma loc.cit...? trs, klo referensi dr internet penulisannya gmn?
BalasHapusapa beda op.cit ma loc.cit...? trs, klo referensi dr internet penulisannya gmn?
BalasHapusjudul harus di garis bawah bukan dicetak miring.
BalasHapus